Sabtu, 24 November 2012

Pengertian Linguistik dan Sub-disiplinnya dalam 1000 kata


Setiap disiplin ilmu biasanya dibagi atas bidang-bidang bawahan (subdisipin) atau cabang-cabang berkenaan dengan adanya hubungan disiplin itu dengan masalah-masalah lain.
Mengingat bahwa objek linguistik, yaitu bahasa, merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari segala kegiatan manusia bermasyarakat. Dalam hal ini kami akan mengelompokkan nama-nama subdisiplin linguistik berdasarkan :
1.      Objek kajiannya adalah bahasa pada umumnya atau bahasa tertentu dapat dibedakan adanya Linguistik Umum dan Linguistik Khusus.
2.      Objek kajiannya adalah bahasa pada masa tertentu atau bahasa sepanjang masa. Dapat dibedakan adanya Linguistik Sinkronis, Diakronis, Deskriptif, Historis Komparatif, dan Konstrasif.
3.      Objek kajiannya adalah stuktur internal atau bahasa berkaitan dengan berbagai faktor diluar  bahasa dibedakan adanya linguistik Mikro dan Makro.
4.      Tujuan pengkajiannya untuk keperluan teori atau untuk tujuan terapan. Bisa dibedakan Linguistik Teoritis dan Linguistik Terapan.
5.      Teori yang digunakan untuk menganalisis objeknya.
Penjelasan :
1.      Linguistik Umum adalah linguistik yang mengkaji kaidah-kaidah bahasa secara umum. Pernyataan-pernyataan teoritis yang dihasilkan menyangkut bahasa pada umumnya. Sedangkan Linguistik Khusus mengkaji kaidah-kaidah bahasa berlaku pada bahasa tertentu.
Kajian Umum dan Khusus ini dapat dilakukan terhadap keseluruhan sistem bahasa atau hanya satu tataran dari sistem bahasa itu.
2.      Lingusitik Sinkronis mengkaji bahasa pada masa yang terbatas. Studi Linguistik Sinkronis biasa disebut juga Linguistik Deskriptif, karena berupaya mendeskripsikan bahasa secara apa adanya pada masa tertentu dan saat itu juga.
Linguistik Diakronis berupaya mengkaji bahasa pada masa yang tidak terbatas, bisa sejak awal kelahiran atau sampai zaman sekarang.
Kajian Linguistik Diakronis ini biasanya bersifat historis dan komparatif. Oleh karena itu dikenal juga adanya Linguistik Historis Kompratif. Tujuan Linguistik Diakronis ini untuk mengetahui sejarah struktural bahasa serta dengan segala bentuk perubahan dan perkembangannya.
Linguistik Historis Komparatif juga membandingkan dua bahasa atau lebih pada periode berbeda untuk menemukan persamaan dan perbedaan, sehingga dapat menentukan kedekatan kekerabatan bahasa
Linguistik Kontrastif merupakan pembanding bahasa-bahasa namun hanya pada satu periode tertentu saja.
3.      Linguistik Mikro mengarahkan kajiannya pada struktur internal suatu bahasa tertentu atau struktur internal pada umumnya. Linguistik Mikro memiliki sifat yang lebih sempit dibanding Linguistik Makro. Sejalan adanya subsistem bahasa, dalam Linguistik Mikro ada subdisiplin Linguistik seperti : Fonologi, Morfologi, Sintaksis, Semantik, dal Leksikologi. Ada juga yang menggabungkan Semantik dengan Leksikologi menjadi Leksikosemantik dan menggabungkan Morfologi dan Sintaksis menjadi Morfosintaksis.
Fonologi menyelidiki ciri-ciri bunyi bahasa, cara terjadinya, dan fungsi dalam sistem kebahasaan menyeluruh.
Morfologi menyelidiki struktur kata, bagian-bagiannya serta cara pembentukannya.
Sintaksis menyelidiki satuan-satuan kata dan satuan-satuan lain diatas kata, hubungan satu dengan lainnya, serta cara penyusunannya menjadi satuan ujaran.
Semantik menyelidiki leksikon atau kosakata suatu bahasa dari berbagai aspek.
Lingustik Makro menyelidiki bahasa berkaitan dengan faktor-faktor diluar bhasa, Linguistik Makro memiliki sifat yang lebih luas. Bahasa digunakan untuk melihat bahasa dengan sudut pandang dari luar kebahasaan. Karena banyaknya masalah yang terdapat diluar bahasa, maka subdisiplin Makro ini, yaitu seperti Sosiolinguistik, Psikolinguistik, Antropolinguistik, Etnolinguistik, Stilistika, Fiologi, Dialektologi, Filsafat Bahasa, dan Neurolinguistik. Semuanya bersifat teoritis dan juga terapan.
Sosiolinguistik adalah subdisiplin linguistic yang mempelajari bahasa dalam hubungan pemakaiannya di masyarakat. Dalam sosiolinguistik ini, antara lain, dibicarakan pemakai dan pemakaian bahasa, tempat pemakaian bahasa, tata tingkat bahasa, pelbagai akibat adanya kontrak dua buah bahasa atau lebih, dan ragam serta waktu pemakaian ragam bahasa itu. Sosiolinguistik ini merupakan ilmu interdisipliner antara sosiologi dan linguistik.
Psikolinguistik adalah subdisiplin Linguistik mempelajari hubungan bahasa dengan perilaku dan akal budi manusia, termasuk kemampuan berbahasa itu diperoleh. Psikolinguistik merupakan ilmu interdisipliner antara psikologi dan linguistik.
Antropolinguistik adalah subdisiplin Linguistik mempelajari hubungan bahasa, budaya, dan pranata budaya manusia. Antropolinguistik merupakan ilmu interdisipliner antara Antropologi dan Linguistik.
Stilistika adalah subdisiplin Linguistik mempelajari bahasa yang digunakan dalam bentuk karya sastra. Stilistika adalah ilmu intertdisipliner antara linguistik dan ilmu susastra.
Filologi mempelajari bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa dalam bahan-bahan tertulis. Bahan atau teks yang dikaji biasanya adalah naskah kuno yang dimiliki suatu bangsa. Filologi merupakan ilmu interdisipliner antara linguistik, sejarah, dan kebudayaan.
Filsafat Bahasa mempelajari kodrat hakiki dan kedudukan bahasa sebagai kegiatan manusia, dasar-dasar konseptual dan teoritis Linguistik.
Dialektologi adalah subdisipin linguistic yang mempelajari batas-batas dialek dan bahasa-bahasa dalam suatu wilayah tertentu. Dialektologi merupakan ilmu interdisipliner antara linguisyik dan geografi.
4.       Berdasarkan tujuan, Linguistik Teoritis berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau bahasa-bahasa, atau juga terhadap hubungan bahasa dengan faktor-faktor yang berada di luar bahasa hanya untuk menemukan kaidah-kaidah yang berlaku dalam objek kajiannya itu. Jadi, kegiatannya hanya untuk kepentingan teori belaka. Berbeda dengan Linguistik Teoritis, maka Linguistik Terapan berusaha mengadakan penyelidikan terhadap bahasa atau hubungan bahasa dengan faktor-faktor di luar bahasa untuk kepentingan memecahkan masalah-masalah praktis yang terdapat di dalam masyarakat. Misalnya, penyelidikan Linguistik untuk kepentingan pengajaran bahasa, penyusunan buku ajar, penerjemahan buku, penyusunan kamus, pembinaan bahasa  nasional, penelitian sejarah, pemahaman terhadap karya sastra, dan juga penyelesaian masalah politik.
Pada saat ini penyelidikan Linguistik memang lebih banyak dilakukan untuk keperluan terapan ini.
5.      Di luar bidang yang sudah dibicaraka di atas masih ada bidang lain, yaitu menggeluti sejarah Linguistik. Bidang sejarah Linguistik ini berusaha menyelidiki perkembangan seluk beluk ilmu Linguistik itu sendiri dari masa ke masa, serta mempelajari pengaruh ilmu-ilmu lain, dan pengaruh berbagai pranata masyarakat (seperti kepercayaan, adat istiadat, pendiidikan, dan sebagainya) terhadap Linguistik sepanjang masa.
Dari uraian di atas kita lihat luasnya bidang, cabang,  atau subdisiplin Linguistik itu. Ini terjadi karena objek Linguistik itu, yaitu bahasa, memang mempunyai jangkauan hubungan yang sangat luas di dalam kehidupan manusia. Boleh dikatakan tidak ada kegiatan manusia yang tidak melibatkan bahasa itu. Bisa saja muncul kegiatan baru dalam kegiatan manusia akan muncul lagi cabang Linguistik baru. Dulu sebelum ada kegiatan dengan komputer belum ada cabang Linguistik yang disebut Mekanolinguistik atau Linguistik Komputer. Entah cabang Linguistik apa pula yang akan muncul pada masa yang akan datang.
Karena luasnya cabang atau bidang Linguistik, maka jelas tak aka nada yang bias menguasai semua cabang atau bidang Linguistik itu. Apalagi bagi pemula seperti kita. Tetapi anda tidak perlu khawatir, sebab meskipun cabang atau bidang Linguistik itu sangat luas, yang dianggap inti dari ilmu Linguistik itu hanyalah yang berkenaan dengan struktur internal bahasa, atau cabang-cabang termasuk kelompok Linguistik Mikro di atas. Cabang atau bidang manapun yang kemudian akan kita geluti secara intensif dan mendalam. Mau tidak mau harus mulai dengan cabang-cabang yang termasuk Linguistik Mikro itu.


Sumber:
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar